Dengan adanya banyak wisatawan yang datang ke Indonesia serta bertandang ke galeri-galeri seni lukis, komersialisasi pada seni lukis selalu beranjak naik. Selanjutnya banyak seniman yang saat ini mulai memikirkan dengan cara komersial. Banyak seniman memposisikan karya-karyanya dengan standar-standar spesifik. Beberapa karya mereka di ciptakan spesial dengan idealisme serta standard yang tinggi, tetapi ada pula yang di ciptakan untuk penuhi pasar yang lebih luas dengan kwalitas yang lebih rendah.
Untuk seorang yang suka pada dunia seni lukis, juga bakal ikuti semua beberapa informasi di dalamnya. Tersebut lima lukisan termahal asal Indonesia
1. Pasukan Kita yang Di pimpin Pangeran Diponegoro Karya S. Sudjojono
Bln. April lantas di Balai Lelang Sotheby’s Hong Kong, lukisan karya S. Sudjojono ini dapat memecahkan rekor Asia Tenggara. Dengan penjualan sejumlah Rp 85, 7 miliar, karya ini jadi karya ke-2 termahal sesudah pelukis China, Zhang Xiaogang berjudul Bloodline : Big Family No. 3 didalam acara lelang itu. Meskipun ayah seni lukis Indonesia moderen itu telah tidak ada, tetapi karyanya masih tetap diapresiasi tinggi di mata dunia.
2. Balinese Procession atau Prosesi Warga Bali Karya Lee Man Fong
Pada th. 2013 lukisan ini terjual sejumlah Rp 34 miliar di balai lelang Christie’s. Lee Man Fong yaitu pelukis Indonesia yang dilahirkan di Tiongkok. Ia ditunjuk oleh Presiden Soekarno untuk jadi pelukis istana saat itu serta karya-karyanya disadari juga sebagai perintis seniman lukis Asia Tenggara. Lee Man Fong sudah menerbitkan banyak buku lukis yang digunakan juga sebagai rekomendasi banyak seniman lukis sekarang ini.
3. The Man From Bantul (The Final Round) Karya I Nyoman Masriadi
Seniman fenomenal kelahiran Grobogan, Puwodadi Jawa Tengah ini pernah jadi tahanan politik pada th. 1965. Lukisan yang berjudul “Go To Hell Crocodile” ini dipajang di arena pasar seni rupa Art Jog 2014 yang di gelar di Taman Budaya Yogyakarta. Lukisan “Go To Hell Crocodille” ini sarat bakal nilai nasionalis dengan menyindir perusahaan tambang asing yang kuras kekayaan Indonesia di banyak daerah.
Karya pelukis muda ini terjual Rp 10 miliar di Sotheby’s Hong Kong th. 2008. Masriadi lahir pada th. 1973 di Gianyar Bali serta mengenyam pendidikan di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Gambar dan cerita lukisannya datang dari penilaian kehidupan sosial di sekitar kita. Hasil karyanya sangatlah mencolok serta refreshing. Pada awal mulanya Lukisan karya Masriadi sempat juga terjual sejumlah Rp 5 miliar yang berjudul Telah Umum Ditelanjangi.